Bienvenue sur mon blog..
Merci pour visiter..


Minggu, 28 Agustus 2011

Berusaha Memulai dari Diri Sendiri : Peduli dan Cuek

Suatu hal yang besar tentu saja bermula dari suatu hal yang kecil. Begitupun dengan perubahan besar, pastilah bermula dari perubahan yang kecil. Perubahan kecil adalah perubahan yang datang dari dalam diri sendiri. Dari sanalah banyak hal dapat dibentuk. Kebersamaan dan persahabatan.

Meskipun tidak mudah, tetapi segala apapun bisa diusahakan. Asalkan tulus, tak akan ada kegagalan yang menyakitkan. Semua hal bisa disyukuri. Begitupun kegagalan. Tanpa kegagalan, kita tak akan tahu bagaimana kita akan menemukan kesuksesan. Termasuk dalam memulai dari sendiri, kita juga butuh usaha.

Berusaha memulai dari diri sendiri. Aku tidak sedang ingin membicarakan bagaimana caranya tetapi bagaimana menerapkannya dalam memberi perhatian kepada orang lain. Memulai dari diri sendiri dengan ketulusan. Dua kata terakhir itu memang harus benar-benar disertakan. Karena kalau tidak, menurutku inilah yang akan terjadi.

Kita memberikan perhatian, secara tidak langsung tumbuh hasrat ataupun keinginan untuk mendapatkan yang serupa dari seseorang yang kita beri perhatian. Bagiku, keinginan itu membuat sudut pandang kita terhadap kadar kepedulian orang lain kepada kita meningkat. Orang lain yang sebenarnya sudah cukup perhatian bahkan mungkin lebih dari itu kepada kita, karena keinginan yang timbul dari kita saat kita memberi perhatian, membuat kita tidak mampu melihat perhatian yang telah diberikan kepada kita. Dan inilah yang terkadang membuat seseorang yang merasa telah memberi perhatian terlampau besar kepada orang lain, merasa perhatiannya tidak dihargai karena menurutnya dia tidak mendapatkan perhatian balik.

Padahal seseorang melakukan apapun harus tulus. Anggap saja ketika kita memberikan perhatian, itu wujud perbuatan baik kita yang kita tidak perlu mendapatkan imbalannya karena pastilah Tuhan mengetahui semua hal. Biarkan Dia yang bertindak. Dan saat kita berbuat demikian, kita tidak akan merasa terbebani dengan keinginan mendapatkan perhatian balik. Maka yang akan terjadi, ketika seseorang memberikan perhatian sekecil apapun itu kepada kita, akan terasa sangat menyenangkan. Selain tidak membebani pikiran kita dengan keinginan mendapatkan perhatian balik, hal tersebut juga mampu membuat kita menikmati hidup. Dengan maupun tanpa teman, kita tetap bisa enjoy. Dengan maupun tanpa diberi perhatian, kita tetap bisa gembira.

Aku yakin, ketika kita menerapkannya, kita akan mampu bergaul dengan siapapun, hampir tanpa masalah apapun, karena dasar pergaulan yang kita bentuk adalah ketulusan yang dimulai dari diri sendiri, atau memulai dari diri sendiri dengan ketulusan.

Semua itu, sebenarnya memberi pengertian juga bahwa kita perlu menerapkan penempatan sikap cuek dengan baik. Tentu saja, perbedaan antara cuek dan perhatian sebenarnya tipis. Belum tentu sesuatu yang terlihat sebagai sikap cuek benar-benar memiliki arti cuek. Begitu juga sebaliknya. Terkadang sikap yang terlihat cuek adalah wujud perhatian dan kepedulian yang lain. Peduli dengan bersikap cuek akan melatih seseorang untuk mampu mengendalikan rasa ingin tahu berlebihan tentang seseorang yang kita pedulikan sehingga cara peduli yang demikian akan membuat sikap peduli kita lebih berharga karena tidak akan mengganggu orang yang kita pedulikan. Jadi, ada saatnya kita peduli dengan melakukan hal-hal yang terlihat memang memberi perhatian, ada saatnya pula peduli dengan bersikap yang terlihat 'cuek'.

Ini memang suatu hal yang kecil, terutama dalam pergaulan, tetapi kesalahpahaman dalam hal ini acapkali menimbulkan beragam masalah baik yang sederhana maupun yang rumit. Baik yang mudah terpecahkan maupun yang berlarut-larut. Dan begitulah hidup, hal yang kecil tidaklah patut untuk diremehkan karena bagaimanapun suatu bangunan yang besar tak akan berdiri tanpa ada kerikil-kerikil yang menyusunnya.

2 komentar: